Tampilkan postingan dengan label Bali. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bali. Tampilkan semua postingan

Jumat, 03 Januari 2014

Rangkaian Kegiatan Lokakarya II Telah Selesai Dilaksanakan

Selain di Sumatera Barat dan DKI Jakarta, kegiatan lokakarya II juga telah diadakan di tiga provinsi lainnya, yaitu Bali, Jawa Timur, dan Kalimantan Tengah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa rangkaian kegiatan lokakarya II telah selesai dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:
No.
Lokasi Kajian
Waktu Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
1
Sumatera Barat
21 – 22 Juni 2013
Hotel Axana, Padang
2
DKI Jakarta dan sekitarnya
19 – 20 September 2013
Hotel Alila, Jakarta
3
Bali
30 September – 2 Oktober 2013
Aston Kuta Hotel and Residence, Kuta
4
Jawa Timur
13 – 14 Oktober 2013
Hotel Inna Simpang, Surabaya
5
Kalimantan Tengah
26 – 27 November 2013
Hotel Amaris, Palangkaraya

Rangkaian kegiatan lokakarya II ini adalah sebagai salah satu kegiatan kerjasama Kementerian Kesehatan dengan Research Center for Climate Change (RCCC-UI) dan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) dalam penelitian yang berjudul “Kajian Kerentanan Kesehatan Akibat Perubahan Iklim: Penilaian, Pemetaan, dan Adaptasi Berbasis Masyarakat pada Demam Berdarah Dengue dan Malaria” dan sebagai lanjutan dari kegiatan lokakarya I. Secara umum, kegiatan lokakarya II ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan dan pembuat kebijakan, sebagai peserta kegiatan ini, dalam mengantisipasi kecenderungan peningkatan kasus penyakit DBD dan malaria akibat perubahan iklim berdasarkan pada informasi keterkaitan antara perubahan iklim dengan pernyakit DBD dan malaria, termasuk distribusi populasi yang rentan. 

Kegiatan lokakarya II di Provinsi Bali sebagai salah satu rangkaian kegiatan lokakarya II di lima provinsi.

Sama seperti kegiatan lokakarya II yang telah dilaksanakan sebelumnya, yaitu lokakarya II di Sumatera Barat dan DKI Jakarta, kegiatan lokakarya II di Provinsi Bali, Jawa Timur, dan Kalimantan Tengahpada hari pertama adalah presentasi dari tim peneliti mengenai cara pengolahan serta analisis data kesehatan dan spasial hingga diperoleh informasi yang dapat disajikan dalam presentasi. Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi hasil pengolahan data DBD, Malaria, dan iklim oleh peserta. Untuk Provinsi Bali, peserta dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Badung. Sebelumnya, masing-masing kelompok melakukan pengolahan data untuk wilayahnya masing-masing sehingga peserta memperoleh gambaran mengenai kondisi penyakit di maisng-masing wilayah tersebut. Untuk Provinsi Jawa Timur, peserta dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pasuruan, dan kelompok Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Sedangkan untuk Provinsi Kalimantan Tengah, peserta dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok Kota Palangkaraya, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Kabupaten Kotawaringin Timur.


Jumat, 19 Juli 2013

Lokakarya "Pengembangan Metode dan Instrumen Penelitian Kerentanan Perubahan Iklim" di Provinsi Bali

Kegiatan Lokakarya I berjudul "Pengembangan Metode dan Instrumen Penelitian Kerentanan Perubahan Iklim" di Provinsi Bali diselenggarakan pada tanggal 4-5 Juli 2013 bertempat di Grand Istana Rama Hotel. Acara tersebut dihadiri oleh BBTKL Surabaya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, perwakilan dari tiga stasiun BMKG, staf Dinas Kesehatan di tingkat kabupaten/kota, dan peserta dari Puskesmas.

Kegiatan lokakarya pada hari pertama diisi dengan presentasi dari Dinas Kesehatan, Badan Pusat Statistik, dan stasiun BMKG untuk membahas kondisi fisik wilayah, sosial demografi, infrastruktur, kesehatan, dan vektor penyakit dari Provinsi Bali. Stasiun BMKG yang berpartisipasi dalam acara lokakarya meliputi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Bali; Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai, Kab. Badung; dan Stasiun Klimatologi Kelas II Negara, Kab. Jembrana.

Sementara itu, sama seperti lokakarya yang diselenggarakan di Provinsi Sumatera Barat dan DKI Jakarta sebelumnya, lokakarya pada hari kedua diisi dengan kegiatan pemetaan oleh masing-masing perwakilan Puskesmas mengenai kasus penderita DBD dan Malaria serta diskusi mengenai data kesehatan. Sesi pemetaan dilakukan dengan cara penitikan kasus DBD dan Malaria sesuai dengan alamat penderita pada peta yang telah disediakan oleh panitia.

Berikut adalah dokumentasi kegiatan Lokakarya I di Provinsi Bali.

Kegiatan Lokakarya I Pengembangan Metoda dan Instrumen Riset Kerentanan Perubahan Iklim yang dibuka oleh Kabid PP & PL Dinkes Provinsi Bali, dr. Gede Wira Sunetra, MPPM di Grand Istana Rama Hotel, Kuta.

Presentasi metode dan instrumen rencana pengumpulan data kesehatan disampaikan oleh tim peneliti, drg. Sri Tjahjani BU, M.Kes.

Presentasi metode dan instrumen rencana pengumpulan data spasial disampaikan oleh tim peneliti, Bambang Marhaendra, S.Si, ME.

Kegiatan Lokakarya I membahas strategi workshop di 3 kab/kota dan pengembangan instrumen pengumpulan data kasus DBD, malaria, demografi, dan perubahan Iklim dihadiri oleh peserta dari Dinkes Provinsi Bali, Dinkes Kota Denpasar, Dinkes Kabupaten Badung, dan Dinkes Kabupaten Jembrana.

Presentasi data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Indra Susilo, BP. Sp., MM, mengenai jumlah penduduk, kepadatan penduduk, tingkatan pendidikan, usia penduduk, jenis pekerjaan, jenis kelamin, dan kesejahteraan.

Presentasi data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Wayan Nurja, SKM mengenai sarana dan prasarana kesehatan, trend kasus DBD/malaria, dan data API Bali.

Presentasi data 30 tahun dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Badung, dan Stasiun Klimatologi Kelas II Negara Jembrana masing-masing oleh I Nyoman Gede Wiryajaya, STP, I, Desindra Deddy Kurniawan, SP, dan Wakodim, SP.

Dok.: tim RCCC-UI