Selasa, 20 Mei 2014

Pelatihan Konsultan dan Fasilitator Proyek Perubahan Iklim

Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proyek “kajian Kerentanan Kesehatan Akibat Perubahan Iklim : Penilaian, Pemetaan, dan Adaptasi Berbasisi Masyarakat pada Penyakit DBDB dan Malaria” adalah memfasilitasi masyarakat untuk menyusus rencana kerja yang berisis strategi adaptasi masyarakat untuk menghadapi perubahan iklim yang akan berpengaruh terhadap insiden DBD dan Malaria.
Pada tanggal 28 April – 2 Mei 2014, telah dilaksanakan ToT (Training of Trainer) dengan metode Partoisipatory Adaptation Climate Change Transformation for Dengue Hemoragic Fever and Malaria bagi konsultan dan fasilitator masyarakat yang telah ditunjuk.



Konsultan dan fasilitator yang ditunjuk bersal dari Provinsi Sumatera Barat dan Jawa Timur. Pelatihan yang diadakan selama 5 hari ini bertujuanagar konsultan dan fasilitator mampu memfasilitasi pemberdayaan masyarakat dengan metode partisipatif berkaitan dengan adaptasi perubahan iklim.
Hari pertama pelatihan dibuka, para peserta diberikan bekal materi mengenai Kebijakan Adaptasi Perubahan Iklim, Strategi Adaptasi Perubahan Iklim, dan Materi Anti Korupsi.


Narasumber di hari pertama dalam pelatihan dengan Metode PACCT for DHF and Malaria.


Foto bersama seluruh peserta pelatihan dengan metode PACCT

Pelatiahan ini merupakan pelatihan menggunakan metode terbaru yang diharapkan lebih inaovatif karena memakai media gambar sehingga masyarakat dapat berperan aktif dengan menebak dan menceritakan apa yang dimaksud dalam gambar.

Peserta pelatihan diminta untuk membuat alur penyebaran penyakit malaria dengan menggunakan gambar-gambar yang diberikan. Setelah gambar-gambar tersebut dirangkai. Salah satu peserta perwakilan dari kelompok menjelaskan apa yang dimaksud dari alur penyebaran penyakit yang telah dibuat kepada kelompok lain. Alur yang dibuat oleh peserta belum tentu benar sehingga kelompok lain diminta untuk memberikan kritik, sanggahan, atau saran untuk menyempurnakan alur penyebaran yang telah dibuat. Hal ini membuat informasi yang didapatkan masyarakat menjadi luas karena semua peserta diberikan kesempatan untuk memberikan argumentnya. Selain itu dalam pelatihan ini ada fasilitator atau narasumber yang mendampingi sehingga topik pemicaraan tidak keluar dari bahasan dan dapt mengkoreksi apa yang disampaikan oleh peserta.




Selain Pelatihan ini memberikan materi dan contoh bagi konsultan dan fasilitator daerah nantinya, dalam pelatihan ini peserta diajak untuk langsung mempraktikan seluruh metode yang telah diajarkan kepada masyarakat secara langsung. Untuk itu dihari ke-4, peserta diajak ke daerah Penggilingan, Kec. Cakung, Jakarta Timur untuk praktik lapangan. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 17 orang untuk masing-masing kelompok untuk mempraktikan Metode PACCT DBD dan Metode PACCT Malaria.
  

Gambar saat Peserta pelatihan melakukan pratik ke masyarakat di Cakung, Jakarta Timur
Kelompok ini memberikan pemberdayaan masyarakat dengan metode PACCT DBD

Gambar saat Peserta pelatihan melakukan pratik ke masyarakat di Cakung, Jakarta Timur
Kelompok ini memberikan pemberdayaan masyarakat dengan metode PACCT Malaria

Hasil pelatihan ini pula diminta bagi konsultan dan fasilitator daerah untuk membuat rencana kerja pemberdayaan terhadap masyarakat di daerah masing-masing yang berkaitan dengan adaptasi perubahan iklim terhadap DBD dan Malaria