Salah satu kegiatan yang
dilakukan dalam proyek “kajian Kerentanan Kesehatan Akibat Perubahan Iklim :
Penilaian, Pemetaan, dan Adaptasi Berbasisi Masyarakat pada Penyakit DBDB dan
Malaria” adalah memfasilitasi masyarakat untuk menyusus rencana kerja yang berisis
strategi adaptasi masyarakat untuk menghadapi perubahan iklim yang akan
berpengaruh terhadap insiden DBD dan Malaria.
Pada tanggal 28 April – 2 Mei
2014, telah dilaksanakan ToT (Training of Trainer) dengan metode Partoisipatory
Adaptation Climate Change Transformation for Dengue Hemoragic Fever and Malaria
bagi konsultan dan fasilitator masyarakat yang telah ditunjuk.
Konsultan dan fasilitator yang
ditunjuk bersal dari Provinsi Sumatera Barat dan Jawa Timur. Pelatihan yang
diadakan selama 5 hari ini bertujuanagar konsultan dan fasilitator mampu memfasilitasi pemberdayaan masyarakat dengan metode partisipatif berkaitan dengan adaptasi perubahan iklim.
Hari pertama pelatihan dibuka,
para peserta diberikan bekal materi mengenai Kebijakan Adaptasi Perubahan
Iklim, Strategi Adaptasi Perubahan Iklim, dan Materi Anti Korupsi.
Narasumber di hari
pertama dalam pelatihan dengan Metode PACCT for DHF and Malaria.
Foto bersama seluruh
peserta pelatihan dengan metode PACCT
Pelatiahan ini merupakan
pelatihan menggunakan metode terbaru yang diharapkan lebih inaovatif karena
memakai media gambar sehingga masyarakat dapat berperan aktif dengan menebak
dan menceritakan apa yang dimaksud dalam gambar.
Peserta pelatihan diminta untuk
membuat alur penyebaran penyakit malaria dengan menggunakan gambar-gambar yang
diberikan. Setelah gambar-gambar tersebut dirangkai. Salah satu peserta
perwakilan dari kelompok menjelaskan apa yang dimaksud dari alur penyebaran
penyakit yang telah dibuat kepada kelompok lain. Alur yang dibuat oleh peserta
belum tentu benar sehingga kelompok lain diminta untuk memberikan kritik,
sanggahan, atau saran untuk menyempurnakan alur penyebaran yang telah dibuat.
Hal ini membuat informasi yang didapatkan masyarakat menjadi luas karena semua
peserta diberikan kesempatan untuk memberikan argumentnya. Selain itu dalam
pelatihan ini ada fasilitator atau narasumber yang mendampingi sehingga topik pemicaraan tidak keluar dari bahasan dan dapt mengkoreksi apa yang disampaikan
oleh peserta.
Selain
Pelatihan ini memberikan materi dan contoh bagi konsultan dan fasilitator
daerah nantinya, dalam pelatihan ini peserta diajak untuk langsung mempraktikan
seluruh metode yang telah diajarkan kepada masyarakat secara langsung. Untuk
itu dihari ke-4, peserta diajak ke daerah Penggilingan, Kec. Cakung, Jakarta
Timur untuk praktik lapangan. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri
dari 17 orang untuk masing-masing kelompok untuk mempraktikan Metode PACCT DBD
dan Metode PACCT Malaria.
Gambar saat Peserta pelatihan
melakukan pratik ke masyarakat di Cakung, Jakarta Timur
Kelompok ini memberikan
pemberdayaan masyarakat dengan metode PACCT DBD
Gambar saat Peserta pelatihan
melakukan pratik ke masyarakat di Cakung, Jakarta Timur
Kelompok ini memberikan
pemberdayaan masyarakat dengan metode PACCT Malaria